Jakarta, 2 Juli 2025 — Hari ini di Jakarta, sebuah forum baru diluncurkan dengan nama yang cukup menggetarkan hati dan feed media sosial: “Berani Bicara”. Bukan, ini bukan program reality show. Bukan juga judul podcast baru anak Jaksel. Ini forum beneran, hasil kolaborasi relawan Prabowo-Gibran dari Gatotkaca dan Kantor Komunikasi Presiden RI. Tempatnya juga enggak di ballroom hotel mewah, tapi di Sekretariat Nasional Gatotkaca, Jalan Pattimura. Sebuah lokasi yang lebih ramah kaki lima daripada kaki elit.

Forum ini bukan tempat ngumpul untuk tepuk tangan bareng. Bukan juga ruang echo buat saling puji. Justru forum ini dibikin buat diskusi terbuka. Kalau kamu mau kritik, silakan. Mau tanya, boleh. Mau nanya sambil nyindir, juga masih dimaklumi asal enggak bawa akun palsu. Jadi bisa dibilang, ini bukan ruang propaganda satu arah. Ini lebih kayak tongkrongan warung kopi—tapi yang isinya akademisi, aktivis, relawan, dan kadang wartawan. Jadi tetap berasa tegang tapi santai.

Indra Simarta, Ketua Umum Gatotkaca, ngasih wejangan yang bikin mikir: “Kalau kita diam, hoaks yang akan bicara. Kalau kita enggak jelasin, ya fitnah yang jelasin.” Keren. Ini kayak pepatah baru buat generasi internet yang kerjaannya scrolling terus. Artinya jelas: relawan sekarang enggak cukup cuma jaga banner dan bikin postingan quotes dengan background sunrise. Sekarang harus bisa jelasin kebijakan negara kayak jelasin kenapa mantan ghosting—jujur, tenang, dan ada datanya.

Forum edisi pertama langsung gas bahas hal serius: makan bergizi gratis, digitalisasi desa, dan reformasi birokrasi. Semua topik yang bikin kita sadar bahwa negara ini enggak cuma butuh pencitraan, tapi juga penjelasan. M. Isra Ramli dari PCO bahkan bilang bahwa oposisi itu bukan musuh. Kritik juga bukan bencana. Malah lewat kritik, pemerintah bisa tahu mana kebijakan yang bagus dan mana yang cuma bagus di presentasi PowerPoint.

Yang bikin menarik, forum ini enggak eksklusif buat yang sepemikiran. Forum ini kayak kosan ideal: terbuka buat siapa aja, asal niatnya bener dan enggak nyebar toxic. Bahkan pihak-pihak yang biasanya beda pendapat juga diundang. Jadi kalau kamu biasa nyindir pemerintah di Twitter, mungkin nanti kamu bisa debat langsung di sini. Tapi ingat, debatnya pakai argumen, bukan pakai capslock.

Kata Sinar Shinta, Sekjen Gatotkaca, forum ini bakal digelar rutin dua kali sebulan. Artinya, ini bukan program sesaat kayak diskon 7.7. Ini kayak serial yang niat: ada episode, ada progres, dan (semoga) enggak dibatalkan di tengah jalan. Setiap diskusi akan tematik dan melibatkan banyak pihak. Intinya: forum ini lebih terbuka dari akun FYP kamu, dan lebih jujur dari testimoni skincare.

“Berani Bicara” itu bukan cuma nama. Ini gaya komunikasi baru yang bikin kita ingat: membangun bangsa itu enggak cukup dengan narasi indah, tapi perlu ruang debat yang sehat. Karena sekarang terlalu banyak ruang obrolan yang isinya cuma marah-marah, terlalu sedikit ruang yang isinya mikir bareng. Forum ini hadir buat mengisi kekosongan itu—dengan tawa, dengan nalar, dan dengan kopi yang nggak basi.

Akhir kata, kalau kamu lelah dengan debat kusir, bosan dengan narasi copy-paste, dan pengen ikut ngobrol soal masa depan Indonesia tanpa harus jadi pejabat dulu, mungkin ini saatnya kamu ikutan “Berani Bicara”. Karena di era digital kayak sekarang, diam itu bukan emas, diam itu cuma sinyal lemah. Dan buat negara ini maju, yang kita butuh bukan cuma suara keras, tapi suara yang waras.