Halo Jakarta! Besok tanggal 28 Agustus, siap-siap nih… bukan hujan deras yang bikin macet, bukan juga tiang listrik roboh… tapi ribuan buruh bakal “tour de Jakarta” menuju DPR sama Istana.
Dari Cikarang masuk tol, dari Bogor lewat Jalan Raya Bogor, dari Pulo Gadung lewat arteri… pokoknya semua jalan jadi kayak jalur mudik. Bedanya, kalau mudik orang bawa koper, kalau ini bawa tuntutan.
Dan tuntutannya ada enam!
Pertama: hapus outsourcing. Kedua: tolak upah murah. Ketiga: naikkan UMR 8,5 sampai 10,5 persen. Yang keempat: cabut PP 35. Yang kelima: hentikan PHK, bikin satgas. Yang keenam: reformasi pajak.
Bayangin tuh, enam tuntutan! Ini bukan demo lagi, ini wishlist ke Santa Claus. Bedanya, Santa Claus datang Desember, kalau ini buruhnya datang Agustus—dan bukan bawa hadiah, tapi bawa spanduk.
Polisi juga udah siap-siap rekayasa lalu lintas. Tapi rekayasa lalin di Jakarta tuh biasanya kayak rekayasa perasaan mantan—dibilang “akan lancar”, tapi tetep aja macet.
Nah, titik rawan macet ada di Gatot Subroto, Slipi, Harmoni, sama Medan Merdeka. Jadi buat kalian yang mau lewat situ, mending cari rute alternatif… atau sekalian ikutan demo, biar macetnya sekalian berfaedah.
Tapi serius nih, aksi kayak gini jangan dianggap remeh. Soalnya ini bukan cuma soal macet, tapi soal nasib jutaan pekerja. Kalau buruhnya nggak teriak, gajinya bisa tetap murah, tapi harga kopi susu kekinian tetep naik.
Jadi, besok… kalau Jakarta macet total, jangan marah ke buruh. Marah aja ke pemerintah yang bikin rakyat harus turun ke jalan tiap bulan.
