
Jakarta, 3 Juli 2025 – Kasus ijazah Presiden Joko Widodo kembali bergulir, dan kali ini yang ikut “kecipratan panasnya” adalah ajudan pribadi beliau sendiri, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah. Iya, betul. Orang yang biasanya jaga keamanan presiden, sekarang malah jaga ucapan di depan penyidik.
Syarif datang ke Polda Metro Jaya bukan buat urus lalu lintas atau jaga demo. Tapi… buat dimintai keterangan soal ijazah bosnya. Lah? Ini kalau dijelasin ke ibu-ibu komplek bisa bikin bingung: “Loh, itu ajudan ya yang bikin skripsi Pak Jokowi? Kok dia yang dipanggil?”
Dalam keterangannya, Syarif bilang:
“Saya memenuhi panggilan dari penyidik Polda Metro atas pemberian kesaksian terhadap kasus yang dilaporkan oleh Bapak Joko Widodo.”
Sederhananya, Syarif itu ibarat teman yang disuruh ngelurusin gosip di grup WhatsApp keluarga. Bedanya, ini bukan gosip biasa. Ini gosip skala nasional. Tentang ijazah. Iya, ijazah! Satu dokumen yang biasanya cuma dipakai melamar kerja dan akhirnya dilaminating terus dipajang doang.
Tapi jangan salah. Kasus ini bukan main-main. Polda Metro Jaya sampai terima pelimpahan dari empat Polres! Ini kalau dikumpulin bisa jadi mini series “Investigasi Ijazah: Musim Ketiga”. Bahkan sekarang yang nanganin Subdit Keamanan Negara. Gak tanggung-tanggung. Kayak negara ini udah aman dari korupsi, radikalisme, dan hoaks, tinggal satu masalah: “Ijazah Presiden Asli apa Palsu?”
Syarif sih gak mau banyak ngomong. Dia bilang, “Sudah selesai.” Gak tahu yang selesai itu pemeriksaan atau kesabarannya.
Sementara itu, publik bingung. Netizen galau. Ada yang nanya,
“Lho, kalau memang ijazahnya palsu, kenapa gak dari dulu rame? Kenapa baru viral pas udah gak menjabat?”
Dan ada yang lebih absurd lagi:
“Mungkin Pak Jokowi kuliah di Hogwarts, makanya transkripnya gak muncul di PDDikti.”
Tapi satu hal yang pasti, Jokowi udah gerah. Setelah bertahun-tahun diam soal ini, sekarang beliau lapor polisi sendiri. Artinya, ini bukan sekadar klarifikasi, ini udah official reply from the throne.
Dan lo tau yang paling kasihan siapa? Ajudan. Harus mikirin presiden, jagain agenda, dan sekarang… disuruh klarifikasi ijazah.
“Pak Syarif, ijazah Bapak Jokowi gimana?”
“Maaf, saya cuma pegang map-nya, bukan ngeprint-nya.”
Ya sudahlah. Semoga ke depan, biar gak ribet, setiap pejabat negara harus live di YouTube pas wisuda. Disaksikan notaris, RT-RW, dan influencer. Biar ijazahnya gak cuma sah, tapi juga trending.